"Ia adalah ibu rumah tangga yang penuh dengan cinta kasih dan tanpa pamrih," ujar Benni kepada Tempo beberapa waktu lalu. "Ini adalah kisah cinta yang sangat romatis saat itu. Kan, di balik seorang lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat di belakangnya juga".
Sutradara film “3 Hati 2 Dunia, 1 Cinta” itu ingin menceritakan bagaimana sejatinya cinta dan perjuangan Inggit untuk Bung Karno. Mulai dari dukungan berupa uang yang dikumpulkan Inggit untuk menyekolahkan Soekarno, kesetiaannya mengikuti Soekarno di masa-masa pembuangan, hingga memilih untuk minta diceraikan karena dirinya enggan dimadu walau kemerdekaan sudah di depan mata.
"Roman sejarah masih sebuah proyek impian saya. Saya ingin memfilmkan Inggit Ganarsih," lanjutnya lagi. Ia bahkan mengaku sudah meminta izin kepada anak dari Inggit untuk memfilmkan kisah bunda mereka. Ia pun sudah menawarkan peran Inggit ke beberapa orang, “Banyak yang mau memerankannya”.
Lalu bagaimana dengan Happy Salma? Artis cantik ini telah sukses melakukan monolog Inggit di Teater Salihara di bulan Juni lalu. Sepertinya nama Happy Salma bisa jadi kandidat utama pemeran, “Sosok Inggit Garnasih ini sangat inspiratif bagi kaum perempuan di Indonesia. Sebagai seorang pejuang, Inggit ikut terlibat dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai istri Inggit mampu merawat semangat untuk menghantarkan suaminya menuju pintu gerbang kebebasan yang memerdekakan tanah air,” ujar Happy Salma seusai pementasan.
Meski skenario dan beberapa persiapa telah dilakukan oleh Benni, dengan kesibukan syuting yang ia jalani, tampaknya ia baru bisa mulai memproduksi film Inggit Garnasih pada akhir tahun 2013 mendatang, “Budget-nya, kan, besar. Karena kita harus setting ke beberapa tahun lalu,” ungkapnya.
Info Tambahan Tentang Happy Salma:
Usut punya usut Happy Salam, pemenang Gadis Sampul 1995 ini mendapatkan honor pertamanya Rp. 150 ribu rupiah dari profesi barunya seorang model, walau kala itu Happy tak PD karena Ia melihat dirinya tak pandai bergaya. Hingga akhirnya dunia modeling tak lama Ia tekuni.
Dunia peran dan presenter sudah tak asing untuknya, dan ternyata Ia pun dunia tarik suara pun Ia tekuni, Ia bahkan pernah membentuk sebuah band bernama Fla bersama teman sekolahnya. Karena menyanyi adalah hobinya, Ia pernah sesekali tampil dalam band beraliran metal bernama kerrang yang didirikan abangnya.
Dan Ia pun sempat masuk dapur rekaman dan buat video klip namun peruntungan di dunia ini bukan miliknya karena ada masalah dengan label album perdananya yan berjudul Tapi Kini itu tak menguntungkan.
Pasca main dalam film Gie bersama Nicholas Saputra, Ia sempat mengalami krisis dalam pencarian jati diri. Hingar biingar dunia selebriti semakin membuatnya merasa kesepian. Mulai dari situ Ia semakin tertarik dengan dunia tulis menulis, meneruskan hobinya sejak kecil. Bermula dari senang menulis buku harian hingga membuat majalah, cerpen dan kini meluncurkan buku, tentu itu hanya untuk kesenangan semata.
Karena Ia sadar untuk membuat sebuah buku butuh keberanian dan perjuangan. Perjuangannya menulis dan menerbitkan buku Ia pun merasakan ditolak oleh penerbit karena dianggap kurang sensasional. Tapi penolakan itu tak membuatnya putus asa, Ia terus berlatih. Hingga tahun 2006 Ia bertemu dengan Rieke Diah Pitaloka, aktris yang juga penggila sastra. Dan dari Happy lah salah satu pendorong Rieke dan suaminya membuka penerbitan buku ilmiah dan sastra. Penerbit Koekoesan milik Rieke kemudian meluncurkan buku kumpulan cerpen pertama Happy yang berjudul pulang.
Diakuinya, karya-karya sastra besar Indonesia banyak mempengaruhi cara pandang hidupnya. Ia bahkan memberanikan menggeluti dunia panggung teater karena kecintaannya pada karya sastra. Salah satunya Ia pernah memerankan Nyai Ontosoroh yang merupakan hasil adaptasi novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Biografi Singkat:
Happy dikenal sebagai seorang model, sebelum kemudian melebarkan sayap sebagai aktris sinetron, bintang layar lebar, teater dan presenter TV.
Happy asli orang Kota Sukabumi, Ia adalah lulusan Diploma Universiatas Trisakti Jurusan Administrasi Perusahaan. Hanya kuliah Ia meninggalkan Kota Sukabumi karena selama Ia menjalani Pendidikan TK-SMA Ia habiskan di Cibadak Sukabumi. Pendidikan SMPnya di SMP Negeri 1 Cibadak yang berlokasi di depan RSUD Sekarwangi.
Happy Salma menikah dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa di Puri Sareh, Gianyar dan Happy mendapatkan tambahan nama menjadi Jero Happy Salma Wanasari. Keduanya pernah dikabarkan menikah di australia sebelum melangsungkan pernikahan di Bali, diperkirakan pernikahan di australia tersebut karena perbedaan keyakinan.
Banyak peran yang telah Ia mainkan, berperan antagonis Ia dapatkan sampai berperan menjadi sosok Inggit Ganarsih istri presiden RI 1 Soekarno pernah Ia lakoni. Dalam karirnya Ia pernah membintangi sinetron seperti Bujangan, Si Cecep, Nyonya Nyonya Sosialita/Laba Laba Cinta, Dari Lubuk Hatiku, Cowok-Cowok Keren, dan lain-lain. Dan Ia pun melebarakan sayap ke dunia layar lebar, Ia pernah membintangi film layar lebar GIE, yang diambil dari kisah nyata sosok Gie bersama Nicholas Saputra.
Tak hanya jago acting atau berlenggok di catwalk namun Ia pun hobi menulis dan membaca hingga meluncurkan buku. Kecerdasannya membaca pun membuatnya masuk kedalam kandidat Duta Baca Nasional yang diadakan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) bersaing dengan Dik Doank, Andy F Noya, Agnes Monica, Slamet Rahardjo, Utut Adianto, BJ Habibie, dan Jusuf Kalla. Walau kalah dan Andy F Noya yang terpilih.
Profile Happy Salma:
Profesi : Pemain Film
Nama : Happy Salma
Tanggal Lahir :
Sukabumi, Jawa Barat, 4 Januari 1980
Domisili : Jakarta
Anggota Keluarga:
Suami : Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa
Karya:
Air Mata Terakhir Bunda (coming soon)
2011 True Love
2010 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
2009 Capres (Calo Presiden)
2009 Mau Dong Ah
2008 Hantu Aborsi
2005 Gie
Penghargaan:
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2010
Posting Komentar
Berkomentarlah Sesuai dengan Topik, dan jangan sekali-kali menempelkan link apa saja di dalam komentar, karena akan kami hapus.