BALI DUA ONLINE - Phone Sex Makin Hot - Gaya bercinta Jarak Jauh. Jarak bukan penghalang ketika hasrat seksual memuncak. Phone sex menjadi solusi aman untuk menjembataninya. Bali2gers akan memaparkan apa itu phone sex.
Ritual bercinta yang itu-itu saja tak jarang kerap menjenuhkan bagi pasangan suami istri. Karenanya sebagai alternatif lain pasangan menggunakan teknologi sebagai kombinasi.
Ya, dengan telepon prosesi bercinta justru jadi mengasyikkan. Suami atau istri bermain dengan fantasinya sembari mendengarkan pasangan berdesah. Ternyata tak hanya sebagai alternatif, phone sex alias bercinta lewat telepon juga dilakukan bagi pasangan yang terpisah jarak. Seperti yang dialami Eka Zulkarnaen.
Lelaki itu masih terlihat aktif ketika suasana ruang kantor malam itu sudah sunyi, karena sebagian karyawan sudah pulang ke rumah masing-masing. Di balik kesunyian itu, segudang pekerjan harus diselesaikan oleh Eka, Marketing Director salah satu majalah otomotif ibukota, karena besoknya data tersebut harus bisa dijadikan bahan presentasi.
Tidak bisa dipungkiri, kondisi seperti ini sangat membosankan dan melelahkan. Ini terlihat jelas dari raut wajah Eka. Setiap melihat file-file yang ada di atas meja, Eka selalu menghela napas panjang. Yang ada di kepalanya hanya ingin cepat-cepat pulang dan membaringkan tubuhnya yang letih.
Tanpa disadari, tiba-tiba terlintas di kepalanya, sosok istri yang kebetulan jauh darinya, karena ia sedang bertugas di luar kota dalam waktu yang cukup lama. Rasa rindu terhadap istrinya yang cantik pun muncul. Kondisi ini membuat ia resah dan sulit berkonsentrasi. Tanpa pikir panjang, ia langsung menelepon sang istri yang mungkin saja sudah lelap tidur.
Setelah mendengar suara istrinya di ujung telepon, hasrat untuk bercinta pun muncul. Untuk menghilangkan hasrat itu, Eka langsung menaburi istrinya dengan sejuta kata rindu dan rayuan mesra, layaknya seperti pasangan yang akan berhubungan seksual. Istrinya ternyata juga merasakan hati yang sama. Diiringi rayuan mesra, Eka mengutarakan keinginannya untuk bercinta dengan sang istri. Sambutan suara hangat, tawa kecil dan desahan sang istri semakin membuat birahinya menggebu-gebu.
Phone Sex
Dr H Delyuzar SpPA menilai phone sex lebih sebagai fore play ketimbang seks sesungguhnya. Apalagi salah satu cara menghangatkan hubungan pasangan suami istri adalah dengan fantasi yang bisa dimunculkan lewat fore play tanpa kontak fisik.
Misalnya suami sedang di kantor. Sebelum beranjak pulang tak ada salahnya menelepon istri sembari menguntai kata-kata mesra guna membangkitkan nuansa romatisme.
Bagi pasangan yang terpisah jarak menjadikan ‘telepon’ sebagai media untuk bercinta dengan mengumbar kata-kata mesra kepada pasangan agar memenuhi hasratnya yang membuncah bisa saja terjadi.
Namun meski demikian, menurut Komisaris Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat melakukan phone sex dengan pasangan hanya akan memenuhi kebutuhan psikologis bukan biologisnya. Karenanya bagaimana pun juga tetap lebih baik berhubungan secara langsung dengan pasangan.
Tak selamanya berfantasi baik. Apalagi bila berfantasi namun yang dibayangkan adalah wanita/pria lain. Tentunya akan berakibat buruk bagi hubungan rumah tangga.
Phone sex jika dilakukan berlebihan dapat menjadi kecanduan. Dengan indikasi bila tidak ber-phone sex akan merasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas. Sampai-sampai lebih senang masturbasi daripada berhubungan intim dengan pasangan. Tentunya ini akan berdampak negatif. “Segala-sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,” papar Delyuzar.
Percintaan Semu
Hal senada juga diungkapkan Sunarto SPsi. “Setiap manusia pasti memiliki ‘sensasi’-nya. Namun bila berlebihan ataupun lebih suka ‘sensasi’ ketimbang yang sebenarnya baru salah.”
Psikolog dari Marsha Puntadewa Jalan Orion ini menilai phone sex di kalangan pasangan suami-istri lebih cenderung kepada kata-kata mesra yang sedikit ‘menyerempet’ tanpa maksud mengarah kepada hubungan intim.
Karenanya phone sex bagi pasutri lebih kepada ungkapan rindu tidak murni untuk memuaskan. Yang terjadi phone sex dalam arti sebenarnya lebih marak dilakukan pada pria/wanita yang belum berumah-tangga.
Jika dilakukan pada pasutri, Sunarto beranggapan phone sex hanya menyiksa saja. Berbicara seolah bercinta hanya merasakan percintaan semu saja. Karena kontak fisik sesungguhnya tak terjadi. Sehingga tak jarang bila diteruskan akan memicu perilaku instan, mencari ‘partner-partner’ lain.
Meski ada ungkapan yang menyebutkan ‘seks itu indah’. Tetap saja bila diutarakan dengan detail atau gamblang akan terkesan vulgar. Sedang untuk mendapatkan momen yang pas untuk bercinta saja perlu tempat, atmosfer dan aroma tertentu.
Meski demikian bila hasrat sudah membludak dan tak ada alternatif lain sehingga phone sex dilakukan untuk mengingat pasangan sah-sah saja. Tapi tetap patut diwaspadai karena bila lebih senang ber-phone sex ketimbang berhubungan langsung berarti sudah mengalami gangguan.
Ritual bercinta yang itu-itu saja tak jarang kerap menjenuhkan bagi pasangan suami istri. Karenanya sebagai alternatif lain pasangan menggunakan teknologi sebagai kombinasi.
Ya, dengan telepon prosesi bercinta justru jadi mengasyikkan. Suami atau istri bermain dengan fantasinya sembari mendengarkan pasangan berdesah. Ternyata tak hanya sebagai alternatif, phone sex alias bercinta lewat telepon juga dilakukan bagi pasangan yang terpisah jarak. Seperti yang dialami Eka Zulkarnaen.
Lelaki itu masih terlihat aktif ketika suasana ruang kantor malam itu sudah sunyi, karena sebagian karyawan sudah pulang ke rumah masing-masing. Di balik kesunyian itu, segudang pekerjan harus diselesaikan oleh Eka, Marketing Director salah satu majalah otomotif ibukota, karena besoknya data tersebut harus bisa dijadikan bahan presentasi.
Tidak bisa dipungkiri, kondisi seperti ini sangat membosankan dan melelahkan. Ini terlihat jelas dari raut wajah Eka. Setiap melihat file-file yang ada di atas meja, Eka selalu menghela napas panjang. Yang ada di kepalanya hanya ingin cepat-cepat pulang dan membaringkan tubuhnya yang letih.
Tanpa disadari, tiba-tiba terlintas di kepalanya, sosok istri yang kebetulan jauh darinya, karena ia sedang bertugas di luar kota dalam waktu yang cukup lama. Rasa rindu terhadap istrinya yang cantik pun muncul. Kondisi ini membuat ia resah dan sulit berkonsentrasi. Tanpa pikir panjang, ia langsung menelepon sang istri yang mungkin saja sudah lelap tidur.
Setelah mendengar suara istrinya di ujung telepon, hasrat untuk bercinta pun muncul. Untuk menghilangkan hasrat itu, Eka langsung menaburi istrinya dengan sejuta kata rindu dan rayuan mesra, layaknya seperti pasangan yang akan berhubungan seksual. Istrinya ternyata juga merasakan hati yang sama. Diiringi rayuan mesra, Eka mengutarakan keinginannya untuk bercinta dengan sang istri. Sambutan suara hangat, tawa kecil dan desahan sang istri semakin membuat birahinya menggebu-gebu.
(Sumber: http://pendekarmaboek.wordpress.com)
Phone Sex
Dr H Delyuzar SpPA menilai phone sex lebih sebagai fore play ketimbang seks sesungguhnya. Apalagi salah satu cara menghangatkan hubungan pasangan suami istri adalah dengan fantasi yang bisa dimunculkan lewat fore play tanpa kontak fisik.
Misalnya suami sedang di kantor. Sebelum beranjak pulang tak ada salahnya menelepon istri sembari menguntai kata-kata mesra guna membangkitkan nuansa romatisme.
Bagi pasangan yang terpisah jarak menjadikan ‘telepon’ sebagai media untuk bercinta dengan mengumbar kata-kata mesra kepada pasangan agar memenuhi hasratnya yang membuncah bisa saja terjadi.
Namun meski demikian, menurut Komisaris Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat melakukan phone sex dengan pasangan hanya akan memenuhi kebutuhan psikologis bukan biologisnya. Karenanya bagaimana pun juga tetap lebih baik berhubungan secara langsung dengan pasangan.
Tak selamanya berfantasi baik. Apalagi bila berfantasi namun yang dibayangkan adalah wanita/pria lain. Tentunya akan berakibat buruk bagi hubungan rumah tangga.
Phone sex jika dilakukan berlebihan dapat menjadi kecanduan. Dengan indikasi bila tidak ber-phone sex akan merasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas. Sampai-sampai lebih senang masturbasi daripada berhubungan intim dengan pasangan. Tentunya ini akan berdampak negatif. “Segala-sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,” papar Delyuzar.
Percintaan Semu
Hal senada juga diungkapkan Sunarto SPsi. “Setiap manusia pasti memiliki ‘sensasi’-nya. Namun bila berlebihan ataupun lebih suka ‘sensasi’ ketimbang yang sebenarnya baru salah.”
Psikolog dari Marsha Puntadewa Jalan Orion ini menilai phone sex di kalangan pasangan suami-istri lebih cenderung kepada kata-kata mesra yang sedikit ‘menyerempet’ tanpa maksud mengarah kepada hubungan intim.
Karenanya phone sex bagi pasutri lebih kepada ungkapan rindu tidak murni untuk memuaskan. Yang terjadi phone sex dalam arti sebenarnya lebih marak dilakukan pada pria/wanita yang belum berumah-tangga.
Jika dilakukan pada pasutri, Sunarto beranggapan phone sex hanya menyiksa saja. Berbicara seolah bercinta hanya merasakan percintaan semu saja. Karena kontak fisik sesungguhnya tak terjadi. Sehingga tak jarang bila diteruskan akan memicu perilaku instan, mencari ‘partner-partner’ lain.
Meski ada ungkapan yang menyebutkan ‘seks itu indah’. Tetap saja bila diutarakan dengan detail atau gamblang akan terkesan vulgar. Sedang untuk mendapatkan momen yang pas untuk bercinta saja perlu tempat, atmosfer dan aroma tertentu.
Meski demikian bila hasrat sudah membludak dan tak ada alternatif lain sehingga phone sex dilakukan untuk mengingat pasangan sah-sah saja. Tapi tetap patut diwaspadai karena bila lebih senang ber-phone sex ketimbang berhubungan langsung berarti sudah mengalami gangguan.
(Sumber : http://www.harian-global.com)
baca kelanjutannya yah... Tips Hot Cara Bercinta dengan Phone Seks
Posting Komentar
Berkomentarlah Sesuai dengan Topik, dan jangan sekali-kali menempelkan link apa saja di dalam komentar, karena akan kami hapus.