BALI DUA ONLINE - 10 Tips bagi Remaja Putri Hindari ‘Penjahat Kelamin’ di Media Sosial. Saya pernah baca di beberapa media massa, disiru tertulis SIANU diculik gara-gara menggunakan Situs Jejaring Sosial, SI B perkosa setelah menggunakan situs jejaring sosial, atau Pengaruh negatif dari situs jejaring sosial... Hmmm Kalo kita cermati, pada dasarnya para pembuat situs jejaring sosial bertujuan untuk memudahkan kita berhubungan dengan teman-teman, keluarga dan mencari teman baru. Namun, semua tergantung dari pemakainya sendiri.
Bali2gers sangat tertarik sekali membaca tulisan abang kita Jarar Siahaan dan bali2gers pikir layak untuk dipublikasikan di blog ini. Lebih jelasnya simaklah tulisan 10 Tips bagi Remaja Putri Hindari ‘Penjahat Kelamin’ di Media Sosial (sumber: http://www.jararsiahaan.com) semoga bermanfaat.
Website social media semacam Facebook, Twitter, My Space, LinkedIn, Google Plus, Orkut, dan lain-lain, kini telah menjadi alat yang sering dipakai oleh penjahat untuk memata-matai, mengumpulkan informasi, mengenali, dan menjebak korbannya, termasuk remaja putri.
10 tips memakai Google Plus, Facebook & media sosial
Juga bisa anda sesuaikan sebagai tips memakai Facebook dan media sosial lainnya. RINGKASAN: Hindari menulis tanggal lahir lengkap, nomor handphone, alamat rumah, dan Status mengenai masalah keluarga anda. Semua informasi tersebut dapat dipakai oleh “penjahat kelamin” untuk menjerat anda.
Sudah sering diberitakan media pers, baik nasional maupun luar negeri, remaja putri menjadi korban kejahatan, penipuan, penculikan, pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan oleh pelaku yang dikenalnya via media sosial Facebook. Tidak tertutup kemungkinan di Google Plus juga para “penjahat kelamin” itu akan mencari mangsa. Karena itu:
1. Jangan tulis tanggal lahir yang lengkap pada halaman profil anda atau Status Google Plus. Jika harus, cukup tanggal dan bulan saja, tanpa tahun.
2. Jangan tulis nomor handphone atau alamat rumah lengkap, cukup kota atau nama kabupaten saja.
3. Sembunyikan alamat email anda — bisa disetel pada halaman Ihwal (About) agar tidak terlihat pada orang lain (hanya anda yang bisa melihatnya).
4. Jangan tampilkan koleksi foto-foto pribadi kepada “Publik”. Setiap mengunggah foto, anda dapat menyetel siapa saja yang dapat melihatnya. Contohnya, pilihlah hanya orang-orang tertentu dalam Circle anda yang benar-benar anda kenal.
5. Jika harus menulis Status yang bersifat pribadi, misalnya anda “sedih gara-gara dilarang orangtua pacaran dengan si anu,” maka terbitkanlah Status itu BUKAN secara “Publik” atau “Lingkaran Diperluas” — tapi tujukan HANYA untuk Lingkaran tertentu atau orang-orang yang benar-benar anda percayai.
6. Jangan tulis Status yang terlalu mendalam atau detail tentang keluarga anda.
Misalnya bahwa kemarin bapak dan ibu anda bertengkar sehingga anda merasa sedih dan tertekan. Informasi ini bisa dimanfaatkan orang jahat untuk berpura-pura memberi perhatian pada anda, karena dia sudah tahu kondisi psikis anda saat ini.
Atau menulis Status bahwa adik anda masih bayi dan hanya anda sendirilah yang menjaganya di rumah hingga sore sebelum bapak dan ibu pulang kerja. Informasi seperti ini akan memudahkan penjahat memasuki rumah anda.
7. Jangan pernah mau diajak bertemu oleh lelaki yang baru anda kenal di media sosial. Kalaupun harus, ajaklah dua-tiga orang teman, jangan malam hari, dan jangan mau bertemu di tempat yang dia tentukan (harus anda yang menentukan tempatnya).
8. Jika ada teman Google Plus yang menulis komentar atau Status “Limited” (ditujukan khusus pada anda) yang isinya berbau “hal-hal dewasa”, jangan tanggapi dan segera BLOKIR akun orang tersebut.
9. Perhatikan dan baca terlebih dahulu halaman Ihwal (About) pemakai akun Google Plus sebelum anda menambahkannya ke dalam Circle (Lingkaran) Teman anda. Apabila anda ragu dan mencurigai akun tersebut, maka jangan tambahkan.
10. Anda tidak harus dan tidak wajib menambahkan akun orang lain yang telah mem-follow akun Google Plus anda. Juga hati-hati terhadap kemungkinan “akun ganda” — bisa saja seorang jahat sengaja membuat akun lebih dari satu.
Biasanya remaja putri, khususnya yang masih sekolah atau di bawah 17 tahun, masih terlalu polos untuk menulis hal-hal pribadinya di media sosial. Mereka tidak sadari bahwa info-info pribadi yang terkesan sepele itulah yang diamati dan digunakan oleh penjahat untuk memuluskan upayanya menjerat korban.
Jaga diri anda baik-baik! “Teman” anda di Internet bisa lebih jahat!
Bahaya Ticker Facebook & Subscribe
Fitur baru di Facebook, seperti News Ticker dan Subscribe, dikeluhkan banyak pemakai Facebook, bahkan mereka membuat petisi agar Ticker dihapus. Silakan baca apa saja dampak negatif Ticker dan Subscribe bagi data-data pribadi anda, dan bagaimana cara mengatasinya, klik: Ticker-Subscribe Facebook.
Ubah password Facebook & email anda sekarang!
Klik untuk membaca “Tips membuat password Facebook & password email yang aman” sehingga mustahil dapat ditebak oleh orang lain (dan juga 2 “pertanyaan keamanan” pada email Yahoo atau Gmail yang sering dipakai orang jahat untuk membobol akun email.)
Jangan pernah bikin password yang sama untuk email dan Facebook anda — harus berbeda.
Silakan beritahukan tips memakai website social media ini kepada anak, saudara, teman remaja putri, dan orang-orang yang anda cintai, supaya mereka tidak sampai menjadi korban kejahatan seksual via media sosial.
Semoga semua ini bermanfaat bagi kita semua.
Bali2gers sangat tertarik sekali membaca tulisan abang kita Jarar Siahaan dan bali2gers pikir layak untuk dipublikasikan di blog ini. Lebih jelasnya simaklah tulisan 10 Tips bagi Remaja Putri Hindari ‘Penjahat Kelamin’ di Media Sosial (sumber: http://www.jararsiahaan.com) semoga bermanfaat.
Website social media semacam Facebook, Twitter, My Space, LinkedIn, Google Plus, Orkut, dan lain-lain, kini telah menjadi alat yang sering dipakai oleh penjahat untuk memata-matai, mengumpulkan informasi, mengenali, dan menjebak korbannya, termasuk remaja putri.
10 tips memakai Google Plus, Facebook & media sosial
Juga bisa anda sesuaikan sebagai tips memakai Facebook dan media sosial lainnya. RINGKASAN: Hindari menulis tanggal lahir lengkap, nomor handphone, alamat rumah, dan Status mengenai masalah keluarga anda. Semua informasi tersebut dapat dipakai oleh “penjahat kelamin” untuk menjerat anda.
Sudah sering diberitakan media pers, baik nasional maupun luar negeri, remaja putri menjadi korban kejahatan, penipuan, penculikan, pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan oleh pelaku yang dikenalnya via media sosial Facebook. Tidak tertutup kemungkinan di Google Plus juga para “penjahat kelamin” itu akan mencari mangsa. Karena itu:
1. Jangan tulis tanggal lahir yang lengkap pada halaman profil anda atau Status Google Plus. Jika harus, cukup tanggal dan bulan saja, tanpa tahun.
2. Jangan tulis nomor handphone atau alamat rumah lengkap, cukup kota atau nama kabupaten saja.
3. Sembunyikan alamat email anda — bisa disetel pada halaman Ihwal (About) agar tidak terlihat pada orang lain (hanya anda yang bisa melihatnya).
4. Jangan tampilkan koleksi foto-foto pribadi kepada “Publik”. Setiap mengunggah foto, anda dapat menyetel siapa saja yang dapat melihatnya. Contohnya, pilihlah hanya orang-orang tertentu dalam Circle anda yang benar-benar anda kenal.
5. Jika harus menulis Status yang bersifat pribadi, misalnya anda “sedih gara-gara dilarang orangtua pacaran dengan si anu,” maka terbitkanlah Status itu BUKAN secara “Publik” atau “Lingkaran Diperluas” — tapi tujukan HANYA untuk Lingkaran tertentu atau orang-orang yang benar-benar anda percayai.
6. Jangan tulis Status yang terlalu mendalam atau detail tentang keluarga anda.
Misalnya bahwa kemarin bapak dan ibu anda bertengkar sehingga anda merasa sedih dan tertekan. Informasi ini bisa dimanfaatkan orang jahat untuk berpura-pura memberi perhatian pada anda, karena dia sudah tahu kondisi psikis anda saat ini.
Atau menulis Status bahwa adik anda masih bayi dan hanya anda sendirilah yang menjaganya di rumah hingga sore sebelum bapak dan ibu pulang kerja. Informasi seperti ini akan memudahkan penjahat memasuki rumah anda.
7. Jangan pernah mau diajak bertemu oleh lelaki yang baru anda kenal di media sosial. Kalaupun harus, ajaklah dua-tiga orang teman, jangan malam hari, dan jangan mau bertemu di tempat yang dia tentukan (harus anda yang menentukan tempatnya).
8. Jika ada teman Google Plus yang menulis komentar atau Status “Limited” (ditujukan khusus pada anda) yang isinya berbau “hal-hal dewasa”, jangan tanggapi dan segera BLOKIR akun orang tersebut.
9. Perhatikan dan baca terlebih dahulu halaman Ihwal (About) pemakai akun Google Plus sebelum anda menambahkannya ke dalam Circle (Lingkaran) Teman anda. Apabila anda ragu dan mencurigai akun tersebut, maka jangan tambahkan.
10. Anda tidak harus dan tidak wajib menambahkan akun orang lain yang telah mem-follow akun Google Plus anda. Juga hati-hati terhadap kemungkinan “akun ganda” — bisa saja seorang jahat sengaja membuat akun lebih dari satu.
Biasanya remaja putri, khususnya yang masih sekolah atau di bawah 17 tahun, masih terlalu polos untuk menulis hal-hal pribadinya di media sosial. Mereka tidak sadari bahwa info-info pribadi yang terkesan sepele itulah yang diamati dan digunakan oleh penjahat untuk memuluskan upayanya menjerat korban.
Jaga diri anda baik-baik! “Teman” anda di Internet bisa lebih jahat!
Bahaya Ticker Facebook & Subscribe
Fitur baru di Facebook, seperti News Ticker dan Subscribe, dikeluhkan banyak pemakai Facebook, bahkan mereka membuat petisi agar Ticker dihapus. Silakan baca apa saja dampak negatif Ticker dan Subscribe bagi data-data pribadi anda, dan bagaimana cara mengatasinya, klik: Ticker-Subscribe Facebook.
Ubah password Facebook & email anda sekarang!
Klik untuk membaca “Tips membuat password Facebook & password email yang aman” sehingga mustahil dapat ditebak oleh orang lain (dan juga 2 “pertanyaan keamanan” pada email Yahoo atau Gmail yang sering dipakai orang jahat untuk membobol akun email.)
Jangan pernah bikin password yang sama untuk email dan Facebook anda — harus berbeda.
Silakan beritahukan tips memakai website social media ini kepada anak, saudara, teman remaja putri, dan orang-orang yang anda cintai, supaya mereka tidak sampai menjadi korban kejahatan seksual via media sosial.
Semoga semua ini bermanfaat bagi kita semua.
Posting Komentar
Berkomentarlah Sesuai dengan Topik, dan jangan sekali-kali menempelkan link apa saja di dalam komentar, karena akan kami hapus.