BALI DUA ONLINE - Inilah Wisata di Kota Cirebon. Kota Cirebon sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Barat menawarkan banyak sekali pesonanya mulai dari wisata sejarah tentang kejayaan kerajaan Islam, kisah para wali, Kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Gunung Sembung, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid At Taqwa, Kelenteng kuno, dan beberapa bangunan lainnya bekas peninggalan zaman Belanda. Kota Cirebon juga menyediakan beraneka macam kuliner khas Cirebon, selain itu terdapat sentra kerajinan dari rotan serta batik tradisional.
Berikut adalah objek-objek wisata di kota Cirebon yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.
Keraton Kasepuhan. Kraton ini berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan Lemahwungkuk. Dari terminal Harjamukti ke timur laut, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan menumpang becak atau sekitar 30 menit dari Stasiun Kejaksan ke arah selatan.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Ciptarasa (sebutan sehari-harinya masjid agung) ini merupakan salah satu bagian dari kraton Kasepuhan. Masjid ini terletak di sebelah barat Alun-Alun Sangkalabuwana (Alun-Alun depan Keraton Kasepuhan). Luas arealnya sekitar 4.750 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa sakaguru yang berfungsi sebagai penopang struktur bagian atas. Yang lebih menarik lagi adalah saka tatal-nya, yaitu sebuah tihang penopang yang cukup kuat, walaupun hanya terbuat dari serpihan-serpihan kayu.
Keraton Kanoman
Dari Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman ini hanya berjarak 600 meter ke arah utara. Akses jalannya harus melalui pasar tradisional yang mengasyikan untuk berbelanja oleh-oleh Cirebonan, sehingga wisatawan yang senang membeli oleh-oleh tidak perlu jauh-jauh mencari toko oleh-oleh, karena segalanya telah tersedia di dalam pasar tersebut.
Keraton Kacerbonan
Keraton ini berada di wilayah Kelurahan Palasaren, Kecamatan Pekalipan. Dari Stasiun Parujakan jaraknya hanya 1 km, atau 10-15 menit dengan menumpang becak ke arah tenggara. Keraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari kraton Kanoman. Pemekaran tersebut terjadi setelah Sultan Anom IV, PR Muhammad Khaerudin wafat.
Tamansari Gua Sunyaragi
Tamansari Gua Sunyaragi atau biasa dikenal dengan sebutan Gua Sunyaragi, adalah bekas tamansari pesanggrahan dari kraton Kasepuhan yang fungsi utamanya untuk menyepi atau berkhalwat, sesuai dengan namanya. Sunyaragi berarti tempat untuk menyepi atau mengasingkan raga (sunya berarti sepi dan ragi berarti raga). Sebutan gua disini bukanlah gua alam , melainkan gua buatan atau artifisial.
Situs Kalijaga
Situs ini terletak di wilayah Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dari terminal bus Harjamukti jaraknya hanya berkisar 500 meter kearah selatan. Situs ini disebut juga atau dikenal sebagai taman kera Kalijaga, karena di situs ini terdapat banyak sekali kera yang telah beradaptasi dengan para pengunjung.
Vihara dan Klenteng
Ada 3 (tiga) tempat peribadatan bagi umat Budha dan Konghucu di Kota Cirebon, yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Ketiga tempat tersebut semuanya merupakan bangunan kuno yang bergaya arsitektur klasik Tiongkok yakni: Vihara Dewi Welas Asih (disebut juga klenteng Tay Kak Sie) serta Klenteng Talang (disebut juga klenteng Kongcu Bio), untuk umat Konghucu dan Kuil Pemancar Kesehatan (disebut juga Kenteng Bun San Tong).
Bangunan Kolonial
Kota Cirebon juga kaya akan Benda-benda Cagar Budaya (BCB) bangunan-bangunan Kolonial (BAKOL) dari abad XIX hingga abad XX . Beberapa BCB BAKOL yang cukup terkenal adalah: Gedung Balai Kota serta Stasiun Kejaksan dan Bank Indonesia. Bangunan lain berupa Gedung BAT serta Gedung Mapolresta 851 dan Gereja Santo Josep.
Taman Ade Irma Suryani
Dahulu taman ini bernama taman Traffic Garden Cirebon. Sejak tahun 1966 berubah menjadi taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya taman rekreasi dan taman bermain di kota Cirebon.
Pelabuhan
Ada 2 (dua) pelabuhan di Kota Cirebon yaitu: Pelabuhan Muara Jati (pelabuhan bongkar muat barang terbesar di Jawa Barat) dan Pelabuhan Nelayan Kejawanan (merupakan pelabuhan nelayan terbesar di Jawa Barat).
Selain dari objek-objek wisata tersebut diatas, berikut ini ada beberapa jenis kesenian yang masih dapat dijumpai, ditonton ataupun dimiliki sebagai barang sufenir dan dekorasi:
Seni Pertunjukan
Tarling, sintren, lais, genjring, akrobat, masres, terbang, gembyung, tari topeng, tari tayub, rudat, debus, dan lain-lain.
Seni Rupa
Lukisan kaca, tempa tembaga, ukir kulit, ukir kayu topeng, ukir kayu kontemporer, lukis batik.
Seni Kriya dan Kerajinan
Kerajinan rotan, kerajinan bunga rotan, kerajinan batik dan lain-lain.
Dalam menunjang kegiatan kepariwisataan, maka Kota Cirebon memiliki beberapa hotel berbintang maupun yang tidak (jenis Melati) yaitu 8 hotel berbintang (bintang 2-4); 13 hotel Melati. Selain hotel, di Cirebon terdapat 70 restoran/rumah makan, mulai dari yang bertaraf internasional maupun yang tradisional.
Sumber Tulisan : http://informasicirebon.blogspot.com/2013/02/pariwisata-di-kota-cirebon.html
Berwisata di Cirebon
Foto : http://www.rileks.com/details/551/yuk-wisata-hati-ke-cirebon-
Berikut adalah objek-objek wisata di kota Cirebon yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.
Keraton Kasepuhan. Kraton ini berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan Lemahwungkuk. Dari terminal Harjamukti ke timur laut, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan menumpang becak atau sekitar 30 menit dari Stasiun Kejaksan ke arah selatan.
Balai Kota Cirebon - Foto : http://crbn.tv/2012/12/06/kota-cirebon-jadi-pilot-project-gerbang-kampung/
Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Ciptarasa (sebutan sehari-harinya masjid agung) ini merupakan salah satu bagian dari kraton Kasepuhan. Masjid ini terletak di sebelah barat Alun-Alun Sangkalabuwana (Alun-Alun depan Keraton Kasepuhan). Luas arealnya sekitar 4.750 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa sakaguru yang berfungsi sebagai penopang struktur bagian atas. Yang lebih menarik lagi adalah saka tatal-nya, yaitu sebuah tihang penopang yang cukup kuat, walaupun hanya terbuat dari serpihan-serpihan kayu.
Keraton Kanoman
Dari Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman ini hanya berjarak 600 meter ke arah utara. Akses jalannya harus melalui pasar tradisional yang mengasyikan untuk berbelanja oleh-oleh Cirebonan, sehingga wisatawan yang senang membeli oleh-oleh tidak perlu jauh-jauh mencari toko oleh-oleh, karena segalanya telah tersedia di dalam pasar tersebut.
Keraton Kacerbonan
Keraton ini berada di wilayah Kelurahan Palasaren, Kecamatan Pekalipan. Dari Stasiun Parujakan jaraknya hanya 1 km, atau 10-15 menit dengan menumpang becak ke arah tenggara. Keraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari kraton Kanoman. Pemekaran tersebut terjadi setelah Sultan Anom IV, PR Muhammad Khaerudin wafat.
Tamansari Gua Sunyaragi
Tamansari Gua Sunyaragi atau biasa dikenal dengan sebutan Gua Sunyaragi, adalah bekas tamansari pesanggrahan dari kraton Kasepuhan yang fungsi utamanya untuk menyepi atau berkhalwat, sesuai dengan namanya. Sunyaragi berarti tempat untuk menyepi atau mengasingkan raga (sunya berarti sepi dan ragi berarti raga). Sebutan gua disini bukanlah gua alam , melainkan gua buatan atau artifisial.
Makam Sunan Gunung Jati
Situs Kalijaga
Situs ini terletak di wilayah Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dari terminal bus Harjamukti jaraknya hanya berkisar 500 meter kearah selatan. Situs ini disebut juga atau dikenal sebagai taman kera Kalijaga, karena di situs ini terdapat banyak sekali kera yang telah beradaptasi dengan para pengunjung.
Vihara dan Klenteng
Ada 3 (tiga) tempat peribadatan bagi umat Budha dan Konghucu di Kota Cirebon, yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Ketiga tempat tersebut semuanya merupakan bangunan kuno yang bergaya arsitektur klasik Tiongkok yakni: Vihara Dewi Welas Asih (disebut juga klenteng Tay Kak Sie) serta Klenteng Talang (disebut juga klenteng Kongcu Bio), untuk umat Konghucu dan Kuil Pemancar Kesehatan (disebut juga Kenteng Bun San Tong).
Gedung British American Tobacco (BAT) Kota Cirebon - Foto : http://cirebonnews.com
Bangunan Kolonial
Kota Cirebon juga kaya akan Benda-benda Cagar Budaya (BCB) bangunan-bangunan Kolonial (BAKOL) dari abad XIX hingga abad XX . Beberapa BCB BAKOL yang cukup terkenal adalah: Gedung Balai Kota serta Stasiun Kejaksan dan Bank Indonesia. Bangunan lain berupa Gedung BAT serta Gedung Mapolresta 851 dan Gereja Santo Josep.
Taman Ade Irma Suryani
Dahulu taman ini bernama taman Traffic Garden Cirebon. Sejak tahun 1966 berubah menjadi taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya taman rekreasi dan taman bermain di kota Cirebon.
Pelabuhan
Ada 2 (dua) pelabuhan di Kota Cirebon yaitu: Pelabuhan Muara Jati (pelabuhan bongkar muat barang terbesar di Jawa Barat) dan Pelabuhan Nelayan Kejawanan (merupakan pelabuhan nelayan terbesar di Jawa Barat).
Selain dari objek-objek wisata tersebut diatas, berikut ini ada beberapa jenis kesenian yang masih dapat dijumpai, ditonton ataupun dimiliki sebagai barang sufenir dan dekorasi:
Seni Pertunjukan
Tarling, sintren, lais, genjring, akrobat, masres, terbang, gembyung, tari topeng, tari tayub, rudat, debus, dan lain-lain.
Seni Rupa
Lukisan kaca, tempa tembaga, ukir kulit, ukir kayu topeng, ukir kayu kontemporer, lukis batik.
Seni Kriya dan Kerajinan
Kerajinan rotan, kerajinan bunga rotan, kerajinan batik dan lain-lain.
Dalam menunjang kegiatan kepariwisataan, maka Kota Cirebon memiliki beberapa hotel berbintang maupun yang tidak (jenis Melati) yaitu 8 hotel berbintang (bintang 2-4); 13 hotel Melati. Selain hotel, di Cirebon terdapat 70 restoran/rumah makan, mulai dari yang bertaraf internasional maupun yang tradisional.
Sumber Tulisan : http://informasicirebon.blogspot.com/2013/02/pariwisata-di-kota-cirebon.html
Posting Komentar
Berkomentarlah Sesuai dengan Topik, dan jangan sekali-kali menempelkan link apa saja di dalam komentar, karena akan kami hapus.